Secara umum, terdapat
dua pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif.
Secara sederhana,
pendekatan kualitatif mengandalkan penilaian subyektif terhadap suatu masalah,
sedangkan pendekatan kuantitatif mendasarkan keputusan pada penilaian obyektif
yang didasarkan pada model matematika yang dibuat. Jika Anda meramalkan cuaca
mendasarkan pada pengalaman, maka pendekatan yang digunakan adalah kualitatif.
Namun jika, ramalan didasarkan pada model matematika, maka pendekatan yang
digunakan adalah kuantitatif. Keputusan penerimaan karyawan berdasar nilai tes
masuk adalah contoh lain pendekatan kuantitatif, sedang jika didasarkan pada
hasil wawancara untuk mengetahui kepribadian dan motivasi maka pendekatan yang
dilakukan adalah kualitatif.
Umumnya pendekatan
kuantitatif dalam pengambilan keputusan yang menggunakan model-model
matematika. Matematika sudah ditemukan oleh manusia ribuan tahun yang lalu dan
telah banyak digunakan dalam banyak aplikasi. Salah satu aplikasi matematika
adalah untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh sederhana, bagaimana
mengatur 50 kursi dengan ukuran tertentu ke dalam sebuah ruangan dengan ukuran
tertentu pula. Dengan ukuran kursi dan ruangan, maka akan ditemukan cara
terbaik untuk mengatur kursi; apakah 5 baris kali 10 lajur, atau sebaliknya,
semuanya tergantung ukuran ruangan yang ada.
Untuk kasus yang lebih
kompleks tentu saja dibutuhkan model matematika yang lebih rumit. Telah banyak
model analisis kuantitatif yang dikembangkan dalam pengambilan keputusan.
Bagaimana prosesnya?
Secara umum, semua metode kuantitatif akan mengkonversikan data mentah menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dari:
Secara umum, semua metode kuantitatif akan mengkonversikan data mentah menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dari:
RAW MATERIAL ->
ANALISIS KUANTITATIF -> INFORMASI YANG BERGUNA.
Sebagai contoh, dalam
memproduksi produk A dan B, menggunakan bahan baku X, Y, Z, diketahui
keuntungan penjualan produk A dan B. Angka yang menunjukkan banyak tiap bahan
yang tersedia dan keuntungan dari tiap produk adalah data mentah. Analisis
kuantitatif akan memproses data tersebut sehingga dihasilkan komposisi produksi
(berapa banyak produk A dan B diproduksi) yang menghasilkan untuk optimal.
Hasil inilah yang disebut denganinformasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan.
Langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan
Mendefinisikan masalah. Secara sederhana, masalah merupakan perbedaan
(gap) antara situasi yang diinginkan dengan kenyataan yang ada. Jika seorang
mahasiswa ingin memperoleh nilai A, tetapi ternyata hasil yang didapatkan
kurang dari itu, maka mahasiswa tersebut menghadapi masalah. Pada dasarnya,
semua langkap pengambilan keputusan dilakukan untuk menghilangkan atau
mengurangi perbedaan yang ada antara yang diharapkan dan yang terjadi.
Mengembangkan model. Model adalah representasi dari sebuah situasi
nyata. Model dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk; seperti model fisik,
logika, atau matematika. Miniatur mobil atau maket rumah adalah contoh model
fisik, sedang aliran listrik dengan rangkaian tertentu atau air mengalir dengan
pola saluran tertentu adalah model logika untuk arus lalu-lintas. Model ekonomi
yang menyatakan bahwa pendapatan merupakan fungsi dari konsumsi dan tabungan
merupakan contoh model matematika.
Dalam langkah
pengembangan model dikenal istilah variabel yang nilai-nilainya akan
mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Dalam kasus nyata, variabel-variabel
ini sebagian dapat dikendalikan dan sebagian yang lain tidak. Lama lampu merah
pada lampu pengatur lalu lintas dapat dikendalikan dengan mudah, namun laju
kendaraan dan jumlah kendaraan yang melewati sebuah jalan tidak mudah
dikendalikan.
Mengumpulkan data. Data yang akurat sangat penting untuk menjamin
analisis kuantitatif yang dilakukan menghasilkan keluaran seperti yang
diinginkan. Sumber data untuk pengujian model dapat berupa laporan-laporan
perusahaan seperti laporan keuangan dan dokumen perusahaan lainnya, hasil
wawancara, pengukuran langsung di lapangan dan hasilsampling statistik.
Membuat solusi. Solusi yang diambil dalam pendekatan kuantitatif
dilakukan dengan memanipulasi model dan dengan masukan data yang dihasilkan
pada langkah sebelumnya. Banyak metode yang bisa dilakukan dalam membuat
solusi, seperti memecahkan persamaan (model matematika) yang sudah dikembangkan
sebelumnya, menggunakan pendekatantrial and error dengan data masukan yang
berbeda-beda untuk menghasilkan solusi ”terbaik”, atau menggunakan algoritma
atau langkah-langkah penyelesaian detil khusus yang telah dikembangkan.
Apapun metode yang
digunakan, solusi yang dihasilkan haruslah praktis (practical) dan dapat
diterapkan (implementable). Solusi ”terbaik” yang dihasilkan harus tidak rumit
dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
Menguji solusi. Untuk menjamin bahwa solusi yang dihasilkan
merupakan yang terbaik, maka pengujian harus dilakukan, baik pada model ataupun
pada data masukan. Pengujian ini dilakukan untuk melihat akurasi (accuracy) dan
kelengkapan model dan data yang digunakan. Untuk melihat akurasi dan
kelengkapan data, data yang diperoleh dari berbagai sumber dapat dimasukkan ke
dalam model dan hasilnya dibandingkan. Model dan data yang akurat dan lengkap
seharusnya menjamin konsistensi hasil. Pengujian ini penting dilakukan sebelum
analisis hasil dilakukan.
Menganalisis hasil. Analisis hasil dilakukan untuk memahami langkah-langkah
yang harus dilakukan jika sebuah keputusan telah dipilih. Selanjutnya implikasi
langkah-langkah yang dilalukan juga harus dianalisis. Dalam langkah ini
analisis sensitivitas (sensitivity analysis) menjadi sangat penting. Analisis
sensitivitas dilakukan dengan mengubah-ubah nilai-nilai masukan model dan
melihat perbedaan apa yang terjadi pada hasil. Dengan demikian, analisis
sensitivitas akan membantu untuk lebih memahami masalah yang dihadapi dan
kemungkinan-kemungkinan jawaban atas masalah tersebut.
Mengimplementasikan
hasil. Langkah implementasi
ini dilakukan dengan menerapkan hasil analisis ke dalam proses-proses yang
terdapat dalam perusahaan. Tidak kalah penting dalam langkah ini adalah
memonitor hasil dari penerapan solusi. Namun, perlu disadari bahwa implementasi
hasil analisis (solusi) bukanlah tanpa hambatan. Salah satu hambatan yang
mungkin dihadapi adalah bagaimana meyakinkan pihak manajemen bahwa solusi yang
ditawarkan merupakan yang terbaik dan akan memecahkan masalah yang ada. Dalam
kasus ini, analisis sensitivitas atas model yang dihasilkan sekali lagi dapat
digunakan untuk menjual solusi yang dihasilkan kepada pihak manajemen.
Sumber utama: Render (2003). Quantitative methods for Management
Menurut saya mengenai
artikel di atas: sebagus apapun metode kuantitatif yang dipersiapkan
untuk pengambilan keputusan, pengalaman (experience) seseorang akan sangat
mempengaruhi efektivitas keputusan yang diambil. Akan tetapi kita mungkin
akan berpendapat, banyak orang sukses, manajer sukses, pengusaha papan atas,
tampaknya, mereka tidak butuh metode kuantitatif? Tapi, mereka mampu membuat
keputusan dengan cepat dan tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar