Selasa, 22 Oktober 2013

Komentar mengenai role playing

Suasana di Gedung L,,,sangatlah ramai,,,,kami mahasiswa kelas A STIE MALANGKUCECWARA sedang mengikuti mata kul MANAGEMENT(Role Playing),,,,,di sini dari kelompok V berperan sebagai pihak Pabrik Saos Sambal ENAK MANTAP,kelompok I dan kelompok II berperan sebagai masyarakat,dan kelompok III,kelompok IV berperan sebagai pihak pemerintah.Dari keompok V mengambil tema tentang limbah pabrik yang tercemar sampai meresahkan masyarakat. Pihak masyarakat pun tidak terima pencemaran limbah pabrik ke lingkunganya. Sampai-sampai masyarakat mengadakan demo ke pihak pabrik karena limbah pabrik sudah mencemari lingkungan sekitar. Berbagai macam macam komplain dari pihak masyarakat telah di ajukan kepada pihak pabrik. Nah,di sini pihak pemerintah menjadi penengah dalam sinopsis ini, dimana pemerintah langsung turun tangan dan mensurvei apakah pihak pabrik benar atau tidak limbah pabriknya mencemari lingkungan.


Nah di sini saya ingin memberikan kesan saya mengikuti pel ROLE PLAYING:
Kesan saya:dalam metode ini, sangat asik dan menarik,karena di sini kita bisa tahu konsep ROLE PLAYING adalah bermain sambil belajar........disamping itu juga kita di sini dilatih untuk belajar berbicara kepada banyak orang.:)

Nah di sini saya juga menampilkan artikel yang mengenai role playing, yang saya kutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Permainan_peran
Permainan peran (bahasa Inggris: role-playing game disingkat RPG) adalah sebuah permainan yang para pemainnya memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokok-tokoh mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditentukan. Asal tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan ini.
Dalam sebuah permainan RPG, jarang ada yang "kalah" atau "menang". Ini membuat permain RPG berbeda dari jenis permainan papan lainnya seperti Monopoli atau Ular Tangga, permainan kartu, olah raga, dan permainan lainnya. Seperti sebuah novel atau film, permainan RPG mempunyai daya tarik karena permainan-permainan ini mengajak para pemain untuk menggunakan imajinasi mereka. RPG biasa lebih mengarah ke kolaborasi sosial daripada kompetisi. Pada umumnya dalam RPG, para pemain tergabung dalam satu kelompok.
Permainan RPG rata-rata dimainkan seperti sebuah drama radio: ketika seorang pemain "berbicara", dia berbicara sebagai tokohnya dan ketika si pemain ingin tokohnya melakukan sesuatu yang fisik (seperti menyerang sebuah monster atau membuka sebuah gembok) dia harus menggambarkannya secara lisan.
Ada pula sejenis permainan RPG di mana para pemain bisa melakukan gerakan fisik tokohnya oleh si pemain sendiri. Ini disebut Live-Action Role-playing atau LARP. Dalam permainan LARP, biasanya para pemain memakai kostum dan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tokoh, dunia dan cerita yang dia mainkan.
Permainan PC yang menggunakan unsur-unsur dan mekanisme permainan RPG disebut sebagai computer role-playing games atau CRPG. Selain di PC, RPG juga banyak diadaptasikan ke mesin-mesin permainan atau konsol, yang disebut console role-playing games, disingkat cRPG. Dengan meningkatnya popularitas RPG elektronik, industri permainan video telah membuat istilah RPG dikenal untuk RPG elektronik saja, dan mengakibatkan munculnya istilah RPG "pen and paper" atau "tabletop" untuk mendeskripsikan RPG tradisional.
Cara bermain
Sebelum memulai sebuah permainan RPG, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Pertama, para pemain harus memilih sebuah buku peraturan (rulebook) dan, kadang kala, sebuah buku dunia (campaign setting) yang akan mereka gunakan. Tahap ini sangat penting karena buku-buku ini akan menentukan jenis-jenis tokoh yang bisa dimainkan (ksatria, penyihir, mata-mata, ninja, polisi, dan lainnya), kepandaian-kepandaian (skill) yang bisa seseorang gunakan termasuk mantera sihir (spell), peraturan pertempuran dan perincian-perincian dunia khayalan yang akan digunakan (sejarah, geografi, nama raja-raja, negeri-negeri penting, orang-orang penting dan lainnya).
Ada pula buku-buku lain yang bisa digunakan seperti daftar-daftar monster (contohnya adalah "Monster Manual" dari permainan Dungeons & Dragons), buku peraturan tambahan (peraturan pertempuran yang lebih terperinci dan kompleks, mantera-mantera baru, senjata dan jenis tokoh baru), buku-buku dunia yang lebih terperinci (contohnya adalah buku "Silver Marches" dari dunia Forgotten Realms yang menggambarkan sejarah, geografi, politik negeri Silver Marches yang lebih lengkap dari buku dunia Forgotten Realms). Tentunya, buku-buku ini tidak wajib untuk bermain, tapi bisa memberikan detail-detail dalam permainan yang bisa membuat sebuah dunia khayalan lebih menarik atau realistis.


Manfaat Role Play Bagi perkembangan Anak.
Gemas sekali melihat aktivitas Rashif dan Kalma dalam posting cerita Mitha di sini. Begitulah dunia anak. Bermain adalah profesi mereka. Bermain adalah bisnisnya anak-anak. Bermain peran adalah salah satu permainan favorit anak-anak. Benda apapun di sekitar mereka bisa jadi alat bermain yang asyik.
Bagi kita orang dewasa, permainan ini tampak sepele, biasa dan wajar. Tetapi tidak bagi anak-anak. Melalui bermain peran ini mereka belajar banyak hal. Mereka mengenal lingkungan, merasakan dan meemaknai lingkungan melalui permainan ini.


Imajinasi
Melalui permainan ini mereka berimajinasi. Imajinasi akan memacu daya kreativitas anak. Mereka bisa merubah kardus menjadi kamar mandi lengkap dengan bath tub nya. Merubah sehelai kertas menjadi pedang-pedangan. Mengubah guling menjadi motor-motoran. Sungguh kreativitas yang sering tidak terpikir oleh kita orang dewasa.

Perkembangan Bahasa dan Intelektual
Simak obrolan mereka saat bermain peran. Kita akan terkejut dan terpesona karena ternyata banyak kosakata baru yang mereka kuasai. Mereka berbicara layaknya orang yang sedang mereka tiru. Biasanya mereka meniru kita orangtuanya atau orang yang terdekat dengan mereka. Pengalaman baru juga akan menjadi peran baru bagi mereka lengkap dengan kosa katanya. Informasi baru yang mereka peroleh akan mereka olah menjadi sebuah cerita dalam permainan mereka. Dari sanalah kita akan mengetahui pemaknaan mereka terhadap lingkungan dan informasi yang mereka terima.

Rasa Percaya Diri
Memainkan peran orang dewasa, membuat mereka merasa sudah mampu melakukannya. Rasa mampu inilah yang akan memupuk konsep diri positif pada anak-anak. Konsep diri membangun rasa percaya diri. Tampak sederhana saat anak berpura-pura menjadi seorang Ayah, seorang Ibu, seorang Guru, dan lain sebagainya. Tetapi amati ekspresi wajah mereka, lihatlah betapa mereka bangga saat menjadi Ayah, Ibu, Guru ataupun sosok lainnya.

Sosial dan Emosi
Jika bermain peran ini dilakukan bersama teman-temannya. Maka akan tumbuh kemampuan untuk berkomunikasi, kepemimpinan dan kemampuan mengelola emosi. “Eh, kamu jadi dokternya ya....kamu jadi pasiennya...aku perawat” Betapa anak-anak dengan sigap menganalisa peran-peran apa yang diperlukan, memikirkan dan memutuskan siapa yang tepat memerankannya, berbagi peran, mengkomunikasikan idenya pada teman, dan berbagi kesenangan dengan teman-temannya.

Perkembangan Motorik
Saat anak bermain peran mereka akan lincah bergerak ke sana kemari. Tak ada bermain peran yang hanya duduk diam memandang seperti saat mereka meonton tv. Bermain peran adalah permainan yang sangat aktif. Melibatkan seluruh anggota tubuh dan indera mereka. Saat mereka merasa perlu mencipta benda-benda yang diperlukan, otot motorik halus juga akan mereka pergunakan. Melipat, menggunting, merobek, menempel, dan lain sebagainya.

Banyaknya manfaat dari bermain peran ini, maka sebagai orangtua sebaiknya:

  1. Memberi kesempatan bagi anak untuk bermain. Rumah akan sedikit banyak tampak berantakan, tetapi dengan manfaat yang begitu besar bagi Anak. Tentu kita tidak keberatan  memberi anak kesempatan untuk bermain, bukan?
  2. Sediakan kotak khusus dimana anak akan mudah menemukan benda-benda yang lazim mereka perlukan untuk bermain. Telepon bekas, kain, kertas, kardus, panci bekas, alat masak-masakan, alat dokter-dokteran, mainan peralatan bengkel, dan lain-lain, bisa kita sediakan untuk kemudahan mereka bermain. Kotak ini juga memudahkan anak untuk membereskan kembali alat-alat permainan mereka.
  3. Gunakan pertanyaan terbuka untuk memancing terbentuknya ide. Seperti: “Hmmm asiknya koran bekas ini kita buat apa ya?” daripada “Kakak ayo kita buat topi dari kertas bekas ini”
  4. Jika anak sedang kehabisan ide, kita boleh mengajukan beberapa pilihan. Namun saat anak sudah nyaman dan memiliki ide sendiri, biarkanlah mereka berimajinasi sesuka hati, tidak perlu “ikut campur” dalam permainan mereka. Seaneh apapun ide mereka:)
  5. Saat ada kesempatan, libatkan diri kita dalam permainan mereka, dan ikutilah ide-ide kreatif mereka. Hal ini selain memperkuat ikatan (bonding) kita dengan mereka, juga menambah rasa percaya diri mereka.

Tidak ada komentar: